Selasar Si Fakir

kliklah di sini untuk terus menghidupkan blog ini

Catatan Popular

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Cari Blog Ini

Ketahui Pagerank Blog Anda

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

21 Julai 2011

Doakan Agar Anak Kecil Ini Segera Sembuh.

Assalamualaikum, kali ini Fakir pautkan posting dari sebuah blog yang berkaitan dengan anak kecil yang sangat comel ini. Fakir sebagai seorang bapa dan sebagai seorang yang sayangkan anak-anak kecil rasa amat terharu apabila membaca posting dari blog gadis comel ini. Fakir tidak mahu berceloteh panjang, hanya Fakir ingin mengajak rakan-rakan pengunjung selasar ini mendoakan agar anak kecil ini segera sembuh dari penyakitnya. Siapa tahu ada doa di antara kalangan kita ini akan dimakbulkan oleh Allah SWT....insyaAllah. Malah seandainya ada yang punya kemampuan dan kepakaran apalah kiranya menyumbangkan kelebihan yang ada itu untuk sesama insan.


Jumat, 06 Mei 2011

Inilah aku...

Namaku panggilanku Shafa, lengkapnya Shafa Azalia Zulkarnain. Aku anak bungsu dari 3 bersaudara yg lahir pada tanggal 30 Desember 2006, Nama papaku Zulkarnain dan mamaku Wina. Kakak pertamaku Nadia telah tiada dikarenakan sakit meningitis di usia 1 tahun 2 bulan dan yg kedua laki2 namanya Naufal. Usianya 12 tahun. Dia sekarang sekolah kelas 6 SD.

Aku memang anak yg sering memiliki masalah dengan kesehatan. Di usia 6 bulan aku sdh dirawat inap di rumah sakit Kramat 128 dg diagnosa slem yg sulit dikeluarkan. Hampir 2 minggu aku dirawat disana. Pada saat usiaku menginjak 3 tahun 4 bulan aku masuk rumah sakit yg sama selama lebih kurang 1 minggu dan dirawat lagi dg indikasi diare. Selepas keluar dari rumah sakit mulailah kondisi kesehatanku kurang baik. Aku mulai sulit makan dan tubuh mulai kurus. Mama dan Papa kembali mambawa aku periksa ke dokter langganan. Aku di rongent dan ada indikasi katanya kena flek di paru2. Aku mulai minum obat bronchitis rutin selama 6 bulan. Kondisiku bulannya membaik malah semakin memburuk. Berat badan turun krn aku kesulitan menelan makanan. Nafasku sering sesak dan fatalnya setelah obat tsb habis malamnya aku sesak hebat.

Tanggal 15 oktober 2010 aku masuk lagi di rumah sakit yg sama. Dokter mendiagnosa aku dg gagal nafas. Secepatnya aku harus diberikan Ventilator yaitu alat bantu nafas yg sayangnya dirumah sakit tersebut tidak ada yg standby. Papaku dan dokter berusaha mencari dan menelpon setiap rumah sakit yg mempunyai ventilator yg standby. Barulah pada tanggal 17 oktober 2010 ada seorang perawat yg memberitahu ke orangtuaku bahwa di Rs. Carolus aku bisa dapat ventilator. Mulailah hari itu aku pindah ke sana. Sorenya kondisiku semakin memburuk, dokter segera memasang alat tersebut. Kedua orangtuaku tampak begitu sedih dan terpukul. Besoknya setelah dipasang alat tsb melalui mulut kondisi sdh sedikit membaik namun aku jadi tidak bisa bicara dan makan. Tiga minggu pertama observasi barulah aku diketahui mengindap penyakit GBS (Guillain Barre Syndrom). GBS juga dikenal sebagai penyakit Autoimun yg mana penyakit tbt menyerang sistem saraf dan otot.

GBS merupakan penyakit langka. Tubuhku sendiri diserang penyakit tsb pada bagian otot pernafasan. Selama satu bulan selang tsb dipasang di mulut melalui tenggorokan. Dokter menyatakan bahwa hal ini tidak diperbolehkan terus menerus terpasang melalui mulut. Maka setelah itu aku mulai dioperasi trakheastomi yaitu melubangi leher diatas dada untuk pemasangan selang ventilator. Demikian ceritaku. Sampai tulisan ini dibuat aku masih tetap berada di ruang icu. Entah sdh berapa ratus juta orangtuaku mengeluarkan biaya untuk agar aku tatap bisa dirawat. Saat inipun mereka masih menunggak biaya rumah sakit sebesar 100 juta lebih. Entah sampai berapa lama orangtuaku harus terus seperti ini. Aku kasihan dan sayang sekali kepada mereka seperti mereka yg dg ikhlas merawat aku...


Jakarta, April 2011
Shafa Azalia Zulkarnain

Blog Senyum Shafa Di Sini

Tiada ulasan:

Catat Ulasan